Mobilitas Sosial : Pengertian, Teori, Jenis, Bentuk & Contohnya

Pengertian Mobilitas Sosial – Tingginya perubahan dalam struktur sosial masyarakat telah menjadi sorotan utama dalam kajian mobilitas sosial. Mobilitas sosial, sebagai fenomena yang kompleks, menarik perhatian para peneliti, sosiolog, dan ilmuwan sosial lainnya dalam memahami bagaimana individu atau kelompok-kelompok dalam masyarakat bergerak dari satu posisi sosial ke posisi sosial yang lain. Dalam kerangka ini, mobilitas sosial tidak hanya memperlihatkan perpindahan individu dalam hierarki sosial, tetapi juga mencerminkan dinamika sosial, ekonomi, dan kultural yang melanda masyarakat.

Mobilitas sosial menjadi topik yang penting karena memberikan wawasan tentang struktur sosial masyarakat, kesempatan yang ada, serta hambatan yang dihadapi individu dalam mencapai perubahan sosial. Dengan melihat mobilitas sosial, kita dapat menggali lebih dalam tentang ketidaksetaraan, keadilan sosial, dan peran lembaga-lembaga sosial dalam membentuk peluang dan batasan bagi masyarakat.

Dalam artikel ini, akan dijelaskan konsep mobilitas sosial, berbagai bentuk dan faktor-faktor yang memengaruhinya, serta implikasi yang dimiliki dalam konteks masyarakat Indonesia. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang mobilitas sosial, diharapkan kita dapat mengambil langkah-langkah yang lebih tepat dalam menghadapi tantangan dan menciptakan kesempatan yang lebih merata bagi seluruh lapisan masyarakat.

Mobilitas Sosial : Pengertian, Teori, Jenis, Faktor & Contohnya

Pengertian Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial merujuk pada perubahan atau perpindahan posisi individu atau kelompok dalam struktur sosial masyarakat. Hal ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, baik horizontal maupun vertikal, dan mencakup perubahan status sosial, pendidikan, pekerjaan, atau kekayaan. Mobilitas sosial dapat bersifat naik (ascenden) ketika seseorang atau kelompok meningkatkan posisi sosialnya, atau turun (descenden) ketika terjadi penurunan posisi sosial.

Mobilitas sosial dapat diukur dalam berbagai dimensi, seperti ekonomi, pendidikan, atau status pekerjaan. Faktor-faktor yang memengaruhi mobilitas sosial melibatkan berbagai aspek, termasuk pendidikan, kesempatan pekerjaan, akses ke sumber daya, dan faktor-faktor kebijakan sosial. Mobilitas sosial juga dapat bersifat individual atau bersifat kelompok, tergantung pada perubahan yang dialami oleh individu atau sekelompok orang dalam struktur sosial masyarakatnya.

Pengertian Mobilitas Sosial Menurut Para Ahli

Mobilitas sosial, menurut beberapa ahli di Indonesia, dapat diartikan sebagai perubahan atau perpindahan posisi individu atau kelompok dalam struktur sosial masyarakat. Berikut adalah beberapa definisi mobilitas sosial menurut para ahli Indonesia:

  1. Prof. Koentjaraningrat:
    • Mobilitas sosial menurut Koentjaraningrat adalah perubahan posisi sosial individu atau kelompok dalam masyarakat, baik itu dalam arah naik (ascenden) maupun turun (descenden). Mobilitas sosial dapat terjadi akibat faktor-faktor ekonomi, pendidikan, dan kultural.
  2. Prof. Soerjono Soekanto:
    • Menurut Soerjono Soekanto, mobilitas sosial adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu tingkat struktur sosial ke tingkat yang lain, yang dapat terjadi melalui perubahan pekerjaan, pendidikan, dan perubahan status ekonomi.
  3. Prof. Mubyarto:
    • Mubyarto mendefinisikan mobilitas sosial sebagai perubahan posisi sosial individu atau kelompok dalam masyarakat yang dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi, pendidikan, kebudayaan, dan struktur sosial.
  4. Prof. Miriam Budiardjo:
    • Menurut Miriam Budiardjo, mobilitas sosial adalah perubahan posisi sosial individu atau kelompok dalam masyarakat yang dapat terjadi karena faktor-faktor seperti pendidikan, pekerjaan, kekayaan, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi struktur sosial.
  5. Prof. Djumilah Hadiwidjojo:
    • Djumilah Hadiwidjojo mendefinisikan mobilitas sosial sebagai perubahan status sosial individu atau kelompok dalam masyarakat yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan faktor-faktor ekonomi.

Secara umum, para ahli Indonesia sepakat bahwa mobilitas sosial melibatkan perubahan posisi sosial dalam struktur masyarakat dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan.

Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial dapat terjadi dalam beberapa bentuk, baik horizontal maupun vertikal. Berikut adalah beberapa bentuk mobilitas sosial yang umum dikenal:

  1. Mobilitas Sosial Horizontal:
    • Geografis: Perpindahan individu atau kelompok dari satu wilayah ke wilayah lain.
    • Pekerjaan: Perpindahan individu atau kelompok antar pekerjaan dengan tingkat status sosial yang relatif sama.
  2. Mobilitas Sosial Vertikal:
    • Naik (Ascenden): Peningkatan posisi sosial individu atau kelompok dalam struktur sosial. Contohnya, seseorang yang awalnya bekerja sebagai pekerja kasar kemudian menjadi manajer.
    • Turun (Descenden): Penurunan posisi sosial individu atau kelompok dalam struktur sosial. Contohnya, seseorang yang mengalami penurunan status pekerjaan atau keuangan.
  3. Mobilitas Sosial Absolut:
    • Perubahan posisi sosial tanpa memperhatikan perbandingan dengan orang lain dalam masyarakat. Contohnya, seseorang yang meningkatkan taraf hidupnya secara signifikan, tanpa membandingkannya dengan orang lain.
  4. Mobilitas Sosial Relatif:
    • Perubahan posisi sosial yang dilihat dalam konteks perbandingan dengan orang lain. Contohnya, seseorang yang memperoleh peningkatan ekonomi, namun perubahannya terlihat lebih signifikan jika dibandingkan dengan orang di sekitarnya.
  5. Mobilitas Sosial Intergenerasional:
    • Perubahan posisi sosial yang terjadi antara generasi-generasi keluarga. Misalnya, ketika anak mencapai tingkat pendidikan atau pekerjaan yang lebih tinggi daripada orangtuanya.
  6. Mobilitas Sosial Intragenerasional:
    • Perubahan posisi sosial yang terjadi dalam hidup individu selama rentang waktu tertentu. Contohnya, seseorang yang memulai karier dari pekerjaan rendah dan kemudian naik ke posisi yang lebih tinggi.
  7. Mobilitas Sosial Penduduk:
    • Perubahan posisi sosial yang melibatkan perpindahan kelompok penduduk dari satu kelas atau lapisan masyarakat ke kelas atau lapisan masyarakat lainnya. Contohnya, program-program pemerintah yang memberikan kesempatan pendidikan kepada kelompok masyarakat tertentu untuk meningkatkan status sosial mereka.

Teori Mobilitas Sosial

Terdapat beberapa teori yang menjelaskan mobilitas sosial, dan berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Teori Fungsionalisme:
    • Menurut perspektif fungsionalisme, mobilitas sosial dianggap sebagai mekanisme yang mendukung keseimbangan sosial dalam masyarakat. Mobilitas sosial dilihat sebagai respons terhadap perubahan kebutuhan dan tuntutan masyarakat yang terus berkembang.
  2. Teori Konflik:
    • Teori konflik menekankan ketidaksetaraan dalam masyarakat sebagai pendorong utama mobilitas sosial. Ketidaksetaraan ekonomi dan kekuasaan dianggap sebagai faktor yang mendorong individu untuk mencari perubahan posisi sosial guna meningkatkan kondisi hidup mereka.
  3. Teori Pertukaran Sosial:
    • Teori pertukaran sosial menyatakan bahwa individu cenderung bergerak atau berubah posisi sosialnya jika mereka percaya bahwa perubahan tersebut akan memberikan keuntungan atau hasil yang lebih baik bagi mereka atau kelompok sosialnya.
  4. Teori Human Capital:
    • Teori human capital menekankan peran pendidikan dan keterampilan individu sebagai modal sosial yang memengaruhi mobilitas. Peningkatan keterampilan dan pendidikan dianggap dapat membuka peluang untuk mencapai posisi sosial yang lebih tinggi.
  5. Teori Kultural:
    • Teori kultural menyoroti peran nilai-nilai budaya dalam membentuk mobilitas sosial. Faktor-faktor seperti aspirasi, norma-nilai, dan ekspektasi budaya dapat memotivasi individu untuk mencapai posisi sosial yang lebih tinggi.
  6. Teori Struktural:
    • Teori struktural mengacu pada struktur sosial sebagai faktor penentu mobilitas sosial. Faktor-faktor seperti kelas sosial, kelompok etnis, dan gender dianggap memainkan peran penting dalam menentukan peluang dan batasan mobilitas sosial.
  7. Teori Interaksi Simbolik:
    • Teori interaksi simbolik menekankan peran interaksi sosial dan makna yang diberikan individu terhadap perubahan posisi sosial. Mobilitas sosial dipandang sebagai hasil dari proses interaksi dan persepsi individu terhadap perubahan tersebut.

Penting untuk dicatat bahwa teori-teori ini tidak selalu saling mengecualikan, dan seringkali mobilitas sosial dipengaruhi oleh kombinasi faktor-faktor tersebut dalam konteks sosial yang lebih luas.

Jenis-Jenis Mobilitas

Mobilitas sosial dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung pada aspek atau dimensi yang diperhatikan. Berikut adalah beberapa jenis mobilitas sosial yang umum:

  1. Mobilitas Sosial Penduduk:
    • Perubahan posisi sosial yang melibatkan perpindahan kelompok penduduk dari satu kelas atau lapisan masyarakat ke kelas atau lapisan masyarakat lainnya. Ini dapat terjadi karena faktor ekonomi, pendidikan, atau faktor-faktor lainnya.
  2. Mobilitas Sosial Ekonomi:
    • Perubahan posisi sosial yang terkait dengan perubahan dalam kekayaan, pendapatan, atau pekerjaan. Contohnya, seseorang yang naik dari kelas pekerja ke kelas menengah karena peningkatan pendapatan atau bisnis yang sukses.
  3. Mobilitas Sosial Pendidikan:
    • Perubahan posisi sosial yang terkait dengan tingkat pendidikan. Mobilitas sosial pendidikan dapat terjadi ketika seseorang meningkatkan tingkat pendidikannya dan kemudian mendapatkan pekerjaan atau posisi sosial yang lebih tinggi.
  4. Mobilitas Sosial Horizontal:
    • Perubahan posisi sosial tanpa memperhitungkan tingkat status. Mobilitas horizontal dapat terjadi dalam konteks geografis, pekerjaan, atau aspek lainnya, tetapi tidak melibatkan perubahan signifikan dalam status sosial.
  5. Mobilitas Sosial Vertikal:
    • Perubahan posisi sosial yang melibatkan pergerakan ke atas (naik) atau ke bawah (turun) dalam struktur sosial. Mobilitas vertikal mencakup perubahan status sosial individu atau kelompok.
  6. Mobilitas Sosial Geografis:
    • Perpindahan fisik individu atau kelompok dari satu lokasi ke lokasi lain. Mobilitas geografis dapat terjadi karena faktor ekonomi, pekerjaan, atau migrasi untuk mencari kondisi kehidupan yang lebih baik.
  7. Mobilitas Sosial Intragenerasional:
    • Perubahan posisi sosial yang terjadi dalam hidup individu selama periode waktu tertentu. Misalnya, seseorang yang mulai bekerja di posisi rendah dan kemudian naik ke posisi yang lebih tinggi dalam kurun waktu tertentu.
  8. Mobilitas Sosial Intergenerasional:
    • Perubahan posisi sosial yang terjadi antara generasi-generasi keluarga. Mobilitas sosial intergenerasional mencakup perubahan status sosial dari orangtua ke anak-anak mereka.

Setiap jenis mobilitas sosial mencerminkan perubahan yang dapat terjadi dalam kehidupan individu atau kelompok dalam masyarakat, baik dalam konteks ekonomi, pendidikan, maupun dimensi sosial lainnya.

Faktor Penyebab Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berperan dalam memfasilitasi atau menghambat perubahan posisi sosial individu atau kelompok dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa faktor penyebab mobilitas sosial:

  1. Pendidikan:
    • Tingkat pendidikan yang tinggi dapat membuka peluang untuk mobilitas sosial. Individu yang memperoleh pendidikan yang lebih tinggi cenderung memiliki akses ke pekerjaan yang lebih baik dan posisi sosial yang lebih tinggi.
  2. Keterampilan dan Keahlian:
    • Keterampilan dan keahlian spesifik dapat menjadi faktor penentu dalam mobilitas sosial. Individu dengan keterampilan yang dicari atau keahlian tertentu mungkin lebih mungkin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan meningkatkan status sosialnya.
  3. Keberuntungan dan Peluang:
    • Faktor keberuntungan dan peluang juga dapat berperan dalam mobilitas sosial. Kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik atau mengakses peluang bisnis dapat menjadi faktor penentu dalam meningkatkan posisi sosial.
  4. Kelas Sosial Keluarga:
    • Kelas sosial keluarga di masa lalu dapat memengaruhi peluang dan akses terhadap sumber daya yang mendukung mobilitas sosial. Meskipun tidak selalu menentukan, kelas sosial keluarga dapat memberikan landasan atau hambatan pada mobilitas sosial.
  5. Pengalaman Kerja dan Prestasi:
    • Pengalaman kerja yang sukses dan prestasi di tempat kerja dapat membantu individu naik dalam hierarki pekerjaan dan meningkatkan posisi sosial mereka.
  6. Jaringan Sosial:
    • Koneksi dan jaringan sosial dapat memainkan peran penting dalam mobilitas sosial. Memiliki hubungan yang baik dengan orang-orang yang memiliki posisi sosial yang lebih tinggi dapat membuka pintu untuk peluang pekerjaan dan kenaikan status.

Faktor-faktor ini sering kali saling terkait dan kompleks, menciptakan kondisi yang memengaruhi kemungkinan mobilitas sosial individu atau kelompok dalam masyarakat.

Contoh Mobilitas Sosial

Berikut adalah beberapa contoh mobilitas sosial yang dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Mobilitas Sosial Pendidikan:
    • Seorang siswa yang awalnya berasal dari keluarga dengan tingkat pendidikan rendah, namun melalui dedikasi belajar dan dukungan program beasiswa, berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi dan mendapatkan pekerjaan yang memerlukan keterampilan yang tinggi.
  2. Mobilitas Sosial Ekonomi:
    • Seorang pekerja yang awalnya bekerja sebagai pekerja kasar di pabrik, kemudian membuka usaha kecil-kecilan yang berkembang dan menjadi pemilik bisnis sukses.
  3. Mobilitas Sosial Horizontal:
    • Seorang profesional yang awalnya bekerja di bidang teknik, kemudian memutuskan untuk beralih ke industri seni dan menjadi seniman yang sukses.
  4. Mobilitas Sosial Vertikal Naik:
    • Seorang karyawan yang awalnya berada di posisi entry-level di sebuah perusahaan, namun dengan pengalaman kerja yang baik dan keterampilan yang terus berkembang, naik ke posisi manajemen yang lebih tinggi.
  5. Mobilitas Sosial Vertikal Turun:
    • Seorang pebisnis yang mengalami kegagalan bisnis besar dan menghadapi kesulitan keuangan, sehingga mengalami penurunan status sosial ekonominya.
  6. Mobilitas Sosial Geografis:
    • Sebuah keluarga yang pindah dari desa ke kota untuk mencari peluang pekerjaan yang lebih baik dan mendapatkan kehidupan yang lebih stabil secara ekonomi.
  7. Mobilitas Sosial Intragenerasional:
    • Seorang pekerja yang awalnya bekerja di tingkat rendah di industri teknologi, namun karena kesuksesannya dalam proyek-proyek besar, naik ke tingkat manajemen tinggi dalam waktu singkat.

Contoh-contoh ini mencerminkan variasi dalam bentuk mobilitas sosial dan menunjukkan bahwa perubahan status sosial dapat terjadi dalam berbagai konteks dan kondisi.

Oleh karena itu ulasan singkat tentang Pengertian Mobilitas Sosial Semoga artikel ini menambah wawasan Anda. Sampai jumpa di artikel selanjutnya dan terima kasih.

Baca Juga Artikel Lainnya :